Analisis Tingkat Kerawanan Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung
Keywords:
Banjr dan Longsor, AHP, SVMAbstract
Bencana Alam adalah kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan alam, kerusakan sarana prasarana, korban jiwa, kehilangan harta benda, serta terganggunya kegiatan manusia. Secara topografi pesisir barat berapa pada bagian pinggir pulau Sumatra
tepatnya pantai barat Provinsi Lampung, dan secara topologi berbentuk perbukitan antara ketinggian 600 sampai dengan 1.000 mdpl dan curah hujan per tahun di rata rata 2.500 sampai dengan 3.000 mm/tahun sehingga rentan akan terjadinya bencana
banjir dan longsor. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerawanan bencana banjr dan longsor di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Analisis Tingkat Kerawanan bencana banjir dan longsor menggunakan parameter penggunaan
lahan yang dihasilkan dari klasifikasi menggunakan Support Vector Machine (SVM), pada parameter gempa dan curah hujan dilakukan interpolasi dengan metode Inverse Distance Weighted (IDW). Bencana banjir parameter yang digunakan ialah
kemiringan lereng, ketinggian lahan, curah hujan, penggunaan lahan, dan jenis tanah, sedangkan bencana longsor digunakan parameter curah hujan, gempa, jenis tanah, jenis batuan, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Penentuan bobot masing
masing parameter menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), dan kemudian dilakukan overlay dengan Intersect. Hasil dari overlay dengan intersect menunjukan bahwa tingkat kerawanan bencana banjir di Kabupaten Pesisir Barat
ialah tinggi dengan luas wilayah 1.628,47 km² atau 56% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan bencana longsor memiliki tingkat kerawanan longsor yang rendah dengan luas wilayahnya 1.949,783 km² atau 67% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Pesisir Barat.