Identifikasi Daerah Terdampak Dari Ancaman Sesar Semangko Terhadap Potensi Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Tanggamus
Keywords:
Sesar Semangko, Kabupaten Tanggamus, Potensi Gempa Bumi, Keterdampakan BencanaAbstract
Sumatra memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap ancaman gempa bumi dikarenakan adanya sesar aktif di sepanjang wilayah tersebut. Sesar Semangko merupakan salah satu sesar yang berada di pulau Sumatra dan terletak di Provinsi Lampung tepatnya di Kabupaten Tanggamus. Sesar Semangko dengan panjang 65 km merupakan wilayah yang aktif secara tektonik, selama pergerakannya patahan Semangko menghasilkan banyak deformasi yang mengakibatkan tingginya kegempaan di sepanjang patahan tersebut. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak besar pada masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah terdampak dari ancaman sesar Semangko yang berpotensi menyebabkan bencana gempa bumi. Metode yang digunakan yaitu dengan analisis berbasis GIS dalam membuat model spasial dan menskenariokan keterdampakan bencana gempa bumi dengan memanfaatkan InaSAFE. Data AVS30 diperoleh melalui proses klasifikasi topografi yang mempertimbangkan tiga parameter utama, yaitu kemiringan (slope), tekstur (texture), dan koneksitas (convexity), dengan data DEM SRTM resolusi 30 M sebagai data masukan. Hasil klasifikasi tersebut disesuaikan dengan distribusi nilai AVS30 dari BMKG. Nilai AVS30 kemudian digunakan untuk menghitung Ground Amplification Factor (GAF), yang menggambarkan tingkat penguatan guncangan di permukaan tanah. Untuk memperoleh peta potensi bahaya gempa secara menyeluruh, nilai GAF dikombinasikan dengan data PGA intensitas guncangan pada batuan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Tanggamus termasuk wilayah yang sangat rawan gempa bumi karena berada di jalur Sesar Semangko. Analisis spasial menunjukkan bahwa wilayah ini didominasi oleh tingkat bahaya gempa tinggi seluas 193.355 hektar. Estimasi dampak mencakup sekitar 551.000 jiwa populasi terdampak, 8.600 unit bangunan, serta 256.000 hektar tutupan lahan yang berpotensi terkena dampak.