Penilaian Risiko Keamanan Bendungan dengan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penetapan Prioritas Emergency Action Plan Studi Kasus Bendungan Batu Tegi Lampung
Keywords:
Analytical Hierarchy Process, Dam Safety, Emergency Action Plan, Purposive SamplingAbstract
Bendungan Batu Tegi merupakan elemen infrastruktur yang penting bagi Provinsi Lampung. Kabupaten dan kota di Wilayah Sungai Mesuji Sekampung tergantung pada Bendungan Batu Tegi untuk pasokan air baku, air irigasi dan listrik. Kemanan bendungan merupakan aspek krusial dalam pengelolaan Bendungan Batu Tegi, terutama dalam menghadapi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh keruntuhan bendungan. Kegagalan bendungan berpotensi menyebabkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi materi maupun kemanan jiwa masyarakat dan lingkungan di sekitar bendungan. Evaluasi kemanan bendungan adalah proses yang sistematis untuk menilai kondisi struktur bendungan dan potensi risiko yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi prioritas tindakan preventif guna meminimalkan risiko
kegagalan bendungan untuk meningkatkan keamanan operasional bendungan di masa mendatang. Data dikumpulkan melalui kuesioner Pairwise Comparison kepada 30 orang reponden yang berasal dari BBWS Mesuji Sekampung. Data dikumpulkan sepanjang Juli-Agustus 2024. Analisis kemanan bendungan menggunakan metode AHP, dengan hasil akhir berupa penetapan prioritas EAP yang tepat. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor risiko yang relevan untuk Bendungan Batu Tegi adalah: Kondisi Tanah dan Fondasi (17%), Sistem Pengelolaan Air (Operasi Pengeluaran/Pelepasan Air) (16%), dan Faktor Lingkungan (Erosi, Longsor, dll.) (20%). Sedangkan prioritas EAP adalah: Peringatan Dini (Early Warning System) (32%), Evakuasi Penduduk (21%), dan Penanganan Kerusakan Bendungan (15%).