Analisis Aspek Teknis secara Spasial pada Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lintas Wilayah antara Kab. Lampung Selatan dan Kab. Lampung Timur
Keywords:
Studi Kelayakan SPAM, SPAM Region 2, Simulasi EPANET, SPAM Provinsi Lampung, Kebutuhan Air MinumAbstract
Pentingnya peranan dan fungsi air minum / air bersih sebagai salah satu kebutuhan
pokok untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah, maka dipandang mendesak perlu direncanakan suatu Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya air dan pengolahan
sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan pelestarian sumber daya air.
Undang Undang telah mengamanatkan bahwa tugas pengembangan Pembangunan
Jaringan Air Bersih/Air Minum merupakan tugas Pemerintah Kabupaten/Kota seiring
dengan tugas tersebut guna menuju terpenuhinya mutu dan keluaran hasil
pengembangan infrstruktur di bidang air minum, khususnya Provinsi Lampung, maka
diperlukan suatu studi kelayakan dalam rencana pengembangan sistem penyediaan air
minum. Penelitian ini berbasis analisis spasial untuk mendukung analisis kelayakan
yang berdasarkan karakteristik wilayah kajian serta keterkaitan antar lokasi serta
posisi di dalamnya dengan memfokuskan pada kajian analisis hot spot (identifikasi
keberadaan pusat sumber air bersih serta titik-titik distribusinya). Analisis spasial
akan memanfaatkan bantuan teknologi GIS sedangkan simulasi distribusi akan
menggunakan pemodelan dinamis untuk menghasilkan rekomendasi jaringan
distribusi dan Analisis kelayakannya secara teknis. Kajian kelayakan meliputi kajian
Alternatif pemilihan SPAM regional yang terbaik sampai dengan penentuan lokasi off
take, Simulasi Jaringan Distribusi, dan Opsi skema pembangunan SPAM termasuk
hasil analisis kelayakan. Dengan memperhitungkan koefisien limpasan penggunaan
lahan dan luas lahan yang menghasilkan koefisien limpasan tertimbang, maka total
ketersediaan air di Zona 3 sebesar 363.798.370,20 m
3
/th. Status neraca air dinyatakan
surplus sampai tahun 2031 yang kemudian mulai menurun dan defisit mulai tahun
2035. Untuk kualitas air baku terdapat beberapa parameter yang telah melebihi baku
mutu yang berada dibawah ambang batu mutu yang dipersyaratkan sehingga perlu
dilakukan mitigasi kualitas air baku. Besarnya debit rata-rata SPAM Zona 3 pada
Tahun 2041 sebesar 584,70 liter/detik, debit harian maksimum sebesar 701,64
liter/detik dan debit jam puncak SPAM Zona 3 sebesar 877,05 liter/detik. Simulasi
jaringan pipa dengan Perhitungan hidrolis pipa transmisi air baku dengan EPANET
berhasil mensimulasikan distribusi jaringan dengan baik. Berdasarkan kajian
kelayakan teknis menunjukan penyelenggaraan SPAM Regional 2 untuk Wilayah
Pelayanan Zona 3 Provinsi Lampung dinyatakan layak untuk dikembangnkan.