OPTIMALISASI MANAJEMEN TRANSPORTASI PUBLIK ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) DI KAWASAN METROPOLITAN BANDARLAMPUNG
Keywords:
Transportasi umum, Terpadu, Metropolitan, BandarlampungAbstract
Kota Bandarlampung sebagai ibu kota Prtovinsi Lampung terus mengalami
perkembangan yang pesat. Peningkatan jumlah penduduk dan makin terbatasnya lahan di dalam kota menyebabkan perkembangan wilayah sekitar Kota Bandarlampung sangat pesat. Hasil studi Rencana Pengembangan Aglomerasi Kawasan Metropolitan Bandarlampung Raya (2022) menetapkan kawasan metropolitan Bandarlampung (MBL) meliputi 7 Kabupaten/Kota yaitu Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Timur. Distribusi ruang kegiatan tersebut di dalam ruang akan membutuhkan/menimbulkan pola interaksi kegiatan secara spasial di dalam system transportasi yang menghasilkan pola pergerakan penumpang dan barang. Pembangunan kawasan ini perlu memfasilitasi prasarana dan sarana mobilitas yang berorientasi kepada angkutan umum di Kawasan Metropolitan Bandarlampung. Penggunaan angkutan umum khususnya AKDP sebagai pilihan utama dalam perjalanan penduduk diharapkan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan mengurangi kemacetan. Kajian ini
bertujuan untuk merancang langkah-langkah yang komprehensif dalam optimalisasi Manajemen Transportasi Publik AKDP di Provinsi Lampung, sehingga dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan pelayanan angkutan umum di wilayah tersebut. Kajian ini dibuat sebagai rekomendasi untuk jangka waktu 20 tahun kedepan. Sedangkan sasaran kegiatan adalah: (1) Evaluasi kinerja trayek AKDP di Metropolitan Bandarlampung, (2) Evaluasi kinerja manajemen AKDP di Metropolitan Bandarlampung, (3) Evaluasi fasilitas pelayanan kendaraan angkutan umum di Metropolitan Bandarlampung, (4) Konsep Transportasi Berintegrasi di Kawasan MBL (Identifikasi titik-titik potensial TOD untuk Kawasan Metropolitan).