ANALISIS TINGKAT RESIKO KAWASAN BENCANA GUNUNG MERAPI DAERAH KABUPATEN SLEMAN MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Keywords:
Gunungapi Merapi, Sistem informasi geografis Analisis tingkat kerawanan MiitigasiAbstract
Gunung Merapi, salah satu gunungapi aktif di Indonesia yang menjadi ancaman bagi daerah disekitarnya, termasuk Kabupaten Sleman. Salah satu ancamannya primer hasil erupsi gunungapi adalah aliran piroklastik. Erupsi terbesarnya adalah pada Desember 2010 dengan aliran piroklastik yang meluas mencapai jarak 15 kilometer yang memakan korban sebanyak 386 orang meninggal dan kerugian kerusakan mencapai Rp 2,14 triliun dan erupsi Desember 2020 yang menghasilkan ash plumes, ash fall, dan aliran piroklastik. Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih relatif tinggi. Dalam menghadapi kondisi tersebut, diperlukan analisis tingkat kerawanan maupunrisiko bencana akibat aktivitas Gunung Merapi, khususnya pada daerah lereng selatan. Adanya pemetaan tingkat kerawanan dan risiko tersebut dapat sebagai upaya memperkecil korban jiwa, kerusakan maupun kerugian di masa mendatang. Untuk itu, juga diperlukan manajemen penanggulangan bencana yang mencakup beberapa tahapan esensial. Tahap-tahap tersebut melibatkan berupa tindakan pencegahan mitigasi, kesiap-siagaan, tanggap darurat (quick response) dan rehabilitas, tindakan preventif dan mitigasi untuk mengurangi risiko masa depan, serta kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif. Selanjutnya dilakukan analisis terkait tingkat kerawanan dan risiko melalui Sistem Informasi Geografis. Harapannya, dapat menerapkan jalur evakuasi yang memastikan evakuasi seluruh penduduk di wilayah rawan bahaya erupsi ke tempat yang lebih aman.