Analisis Potensi Likuefaksi Berdasarkan Data Mikrotremor dan Geolistrik Resistivitas pada Kawasan Pesisir, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan

Authors

  • R W Ahadi
  • S L Ghifari
  • K B Taufiquds
  • M F A Rasyid
  • M A Makki
  • R Mulyasari

Keywords:

Likuefaksi, Mikrotremor, Geolistrik, Kalianda, Potensi

Abstract

Likuefaksi adalah fenomena dimana kekuatan dan kekakuan tanah berkurang
dikarenakan gempa atau pergerakan tanah lainnya. Hal ini merupakan suatu proses
atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi keadaan cair, yang
disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air pori
meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertikal. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan hasil nilai dari kedalaman lapisan sedimen dan karakteristik lapisan
sedimen menggunakan metode Mikrotremor berdasarkan nilai, frekuensi dominan
(????0 ), ketebalan lapisan sedimen (????), indeks kerentanan seismik (????????), serta
menggunakan data geolistrik resistivitas 1D. Data penelitian yang digunakan adalah
data primer dari rekaman sinyal mikrotremor dengan jumlah 26 stasiun dan 2 titik
Vertical Electrical Sounding (VES) geolistrik (dekat dengan stasiun MT11 dan MT4)
di kawasan Pesisir, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Pengolahan data
menggunakan software Geopsy dan data mikrotremor dianalisis menggunakan
metode HVSR, sedangkan untuk geolistrik menggunakan software IP2WIN dan
melakukan inversi 1D. Hasil pengolahan data HVSR yang didapatkan nilai frekuensi
dominan sebesar 0 Hz – 21 Hz, nilai ketebalan lapisan sedimen sebesar 0 m – 240 m,
nilai indeks kerentanan seismik antara sebesar -0,3 s sampai 2.5 s. Untuk hasil
pengolahan geolistrik didapatkan akuifer dangkal pada kedalaman 8-9 meter dengan
nilai resistivitas 8.41 dan 9.72 ohm.m di kedua lintasan. Berdasarkan analisis
mikrotremor dan geolistrik, potensi likuefaksi menunjukkan bahwa ketebalan lapisan
sedimen semakin padat dan muka air tanah semakin rendah maka dapat terjadinya
likuifaksi. Hal tersebut dapat diprediksi bahwa potensi likuefaksi terbesar dapat
terjadi di dekat MT36 dan MT23 dengan nilai T0 > 0.4, F0 < 2.5, dan Vs30 150 - 750
m/s yang mengindikasikan karakter batuan aluvial sangat lunak dengan sedimentasi
cukup tebal. Selain itu, nilai kerentanan seismik (kg) yang cukup tinggi dapat
menyebabkan peningkatan kerusakan akibat gempa bumi.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-11-20